OTAK boleh GERMAN tapi HATI Tetap
MEKKAH ! ! !
Assalamualaikum,
Ane
mau share dalam blog ini mengenai belajar bahasa arab pada agan agan sekalian
untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang islam
Sungguh sangat menyedihkan sekali
gan, apa yang telah menimpa kaum
muslimin saat ini, hanya segelintir dari mereka yang mau mempelajari bahasa
Arab dengan serius. Hal ini memang sangat wajar karena di zaman modern ini
banyak sekali kaum muslimin tenggelam dalam tujuan dunia yang fana, Sehingga
mereka enggan dan malas mempelajari bahasa Arab. Karena mereka tahu tidak ada
hasil duniawi yang bisa diharapkan jika pandai berbahasa Arab,
Dengan
banyak umat islam yang tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa arab, itu
membuat banyak firman dirman alloh tidak dapat di cerna dengan baik. Meskipun
dengan berkembangnya zaman ini banyak alqur'an yang memiliki terjemahan umat
islam di sunnahkan untuk memahami makna makna yang tercantum dalam al qur'an tersebut.
Oleh karena itu sebagai langkah awal untuk memahami makna makna tersebut
alangkah baiknya bahasa pada alquran tersebut harus sedikit bnyak dikuasai
terlebih dahulu
Tidak
perlu diragukan lagi, memang sepantasnya seorang muslim mencintai bahasa Arab
dan berusaha menguasainya. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa
Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada
sebagaimana firman Allah:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا
عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya
Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya.”
Ibnu
katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “Yang demikian
itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah
bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok
untuk jiwa manusia, Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an)
diturunkan kepada rosul yang paling mulia ditambah kitab inipun diturunkan pada
dataran yang paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal
turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al-Qur an
menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir
surat Yusuf).
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah Berkata: “Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya
dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah
(As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan
bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran
Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab
merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab
mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan menegakkan syi’ar-syi’ar
agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin
dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).
Berbeda
dengan mempelajari bahasa Inggris, kaum muslimin di saat ini begitu semangat
sekali belajar bahasa Inggris, karena mereka tahu banyak tujuan dunia yang bisa
diperoleh jika pandai bahasa Inggris, sehingga kita dapati mereka rela untuk
meluangkan waktu yang lama dan biaya yang banyak untuk bisa menguasai bahasa
ini. Sehingga kursus-kursus bahasa Inggris sangat laris dan menjamur
dimana-mana walaupun dengan biaya yang tak terkira.
Namun
bagaimana dengan kursus bahasa Arab…???
seandainya mereka benar-benar yakin terhadap janji Allah Ta’ala untuk orang
yang menyibukkan diri untuk mencari keridhoanNya, serta yakin akan kenikmatan
surga dengan kekekalannya, niscaya mereka akan berusaha keras untuk mempelajari
bahasa arab. Karena ia adalah sarana yang efektif untuk memahami agama-Nya. Kenyataan
ini tidak menunjukkan larangan mempelajari bahasa Inggris ataupun lainnya. Tapi
yang tercela adalah orang yang tidak memberikan porsi yang adil terhadap bahasa
arab. Seyogyanya mereka juga bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam
mempelajari bahasa Arab.
Syaikh
Utsaimin pernah ditanya: “Bolehkah seorang penuntut ilmu mempelajari bahasa
Inggris untuk membantu dakwah ?” Beliau menjawab: “Aku berpendapat,
mempelajari bahasa Inggris tidak diragukan lagi merupakan sebuah sarana. Bahasa
Inggris menjadi sarana yang baik jika digunakan untuk tujuan yang baik, dan
akan menjadi jelek jika digunakan untuk tujuan yang jelek. Namun yang harus
dihindari adalah menjadikan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Arab karena
hal itu tidak boleh. Aku mendengar sebagian orang bodoh berbicara dengan bahasa
Inggris sebagai pengganti bahasa Arab, bahkan sebagian mereka yang tertipu lagi
mengekor (meniru-niru), mengajarkan anak-anak mereka ucapan “selamat berpisah”
bukan dengan bahasa kaum muslimin. Mereka mengajarkan anak-anak mereka berkata
“bye-bye” ketika akan berpisah dan yang semisalnya. Mengganti bahasa Arab,
bahasa Al-Qur’an dan bahasa yang paling mulia, dengan bahasa Inggris adalah
haram. Adapun menggunakan bahasa Inggris sebagai sarana untuk berdakwah maka
tidak diragukan lagi kebolehannya bahwa kadang-kadang hal itu bisa menjadi
wajib. Walaupun aku tidak mempelajari bahasa Inggris namun aku berangan-angan
mempelajarinya. terkadang aku merasa sangat perlu bahasa Inggris karena
penterjemah tidak mungkin bisa mengungkapkan apa yang ada di hatiku secara
sempurna.” (Kitabul ‘Ilmi).
Dan
termasuk hal yang sangat menyedihkan, didapati seorang muslim begitu bangga
jika bisa berbahasa Inggris dengan fasih namun mengenai bahasa Arab dia tidak
tahu??
Kalau keadaannya sudah seperti ini bagaimana bisa diharapkan Islam
maju dan jaya seperti dahulu. Bagaimana mungkin mereka bisa memahami syari’at
dengan benar kalau mereka sama sekali tidak mengerti bahasa Arab…???
dalam bahasan selanjutnya ane akan menjelaskan hukum tentang mempelajari bahasa arab disini